Ada beberapa kesalahan kecil yang seringkali Anda lakukan tanpa sadar. Tetapi, beberapa kesalahan kecil tersebut tentu saja bisa segera Anda perbaiki untuk menjaga badan tetap sehat. Badan sehat, tentunya akan membuat Anda lebih gembira.
Kesalahan pertama: minum soda setiap hari. University of Texas Health Science Center study menemukan, mereka yang mengkonsumsi 1 minuman soda diet per hari selama 7 tahun memiliki kemungkinan 41% lebih besar mengalami kelebihan berat badan dibandingkan mereka yang tidak minum soda.
Alasannya: minuman diet bersoda seringkali menyebabkan Anda makan berlebih. Setelah minum soda, berikutnya Anda akan tergoda makan pizza atau kue. Ini merupakan bukti kalau pemanis bisa memicu selera makan Anda untuk mengkonsumsi lebih banyak gula atau pemanis.
Solusinya: Minumlah air, kopi, atau teh tanpa pemanis. Jika Anda kerajingan dengan rasa manis, tambahkan 1/2 sendok teh gula (hanya 7 kalori) ke dalam kopi atau teh Anda. Jika air putih terlalu hambar bagi Anda, tambahkan air penambah rasa tanpa pemanis.
Kesalahan kedua: Tidak mencari second opinion dalam kondisi darurat. Second opinion bisa membantu Anda menemukan alternatif yang tidak pernah disebutkan dokter pertama dan bahkan bisa menghindari kemungkinan salah diagnosis pada dokter pertama. Cara terbaiknya adalah dengan mencari dokter yang berpengalaman dan telah berpraktek lama di banyak rumah sakit.
Solusinya: daftarkan diri Anda di pelayanan konsultasi kesehatan online. Atau cobalah berkonsultasi dengan teman atau dokter yang bekerja di klinik yang terpercaya.
Kesalahan ketiga: menghentikan pemakaian obat antidepresan saat mengalami depresi. Mungkin Anda sudah merasa lebih baik. Tetapi, menghentikan pemakaian obat secara tiba-tiba bisa membebani Anda dengan berbagai gejala mirip flu, insomnia, mual, serta mood yang buruk paling tidak selama seminggu. Kumpulan gejala ini dikenal dengan discontinuation syndrome.
Solusinya: Jangan menyerah. Jika merasa lebih baik, berarti antidepresan Anda bekerja dengan baik. Jika harus berhenti, konsultasi dulu dengan dokter dan lakukan secara bertahap dengan pengurangan dosis. Tetapi, jika Anda kembali mengalami depresi, gunakan kembali obat Anda seutuhnya.
Kesalahan keempat: Tidak melakukan follow-up. Perasaan takut dan tidak nyaman membuat 30-50% perempuan memilih tidak melakukan tes lanjutan jika hasil tes pap smear (screening untuk mendeteksi kanker servik) menunjukkan sel-sel yang terlihat mencurigakan. Mendeteksi kanker servik di tahap awal akan meningkatkan kemungkinan selamat hingga 92%. Membiarkan kanker menyebar akan menurunkan kemungkinan Anda selamat hingga hanya 39% atau lebih rendah.
Solusinya: segeralah periksa ke dokter. Jika hasil tes pap Anda sedikit saja menunjukkan hasil yang mencurigakan, Anda perlu melakukan pemeriksaan kembali dalam 4-6 bulan kemudian untuk melihat kemungkinan adanya rantai virus human papiloma (human papilloma virus). Jika hasil tes selanjutnya negatif, berikutnya Anda hanya perlu melakukan pemeriksaan rutin tahunan.
Kesalaha kelima: menggunakan ekstra acetaminophen. Di label tertulis “650 miligram setiap 4-6 jam”, tetapi seringkali dosisnya ditambah untuk mempercepat menghilangkan rasa sakit.”Acetaminophen seringkali salah digunakan karena dianggap sebagai obat yang aman dan ringan,” terang dr. Anne Larson dari University of Texas Southwestern Medical Center. Padahal, penggunaan dengan dosis yang tidak sesuai bisa mengakibatkan kerusakan hati bahkan menimbulkan kematian hingga 100 orang per tahunnya.
Solusinya: ikutilah dosis yang ditentukan. Selain itu, jangan kombinasikan acetaminophe dengan obat lainnya.”Hampir semua obat flu, sinus, dan alergi juga mengandung acetaminophen,” terang Larson. Begitu juga dengan obat kram saat menstruasi serta obat penghilang rasa sakit lainnya seperti Vicodin, darvocet dan percocet. Jika tidak yakin, berkonsultasilah dengan dokter atau apoteker.
Kesalahan keenam: Mabuk. Satu takar minum per hari bisa menjaga kesehatan jantung. Tetapi jika berlebihan akan mendatangkan masalah baru. Sebuah studi dari Universitas Buffalo menunjukkan, mabuk minuman keras sekali sebulan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 3 kali lipat.
Selain itu, menurut Suzanne Thomas, Ph.D.,dari the Medical University of South Carolina’s Charleston Alcohol Research Center, alkohol adalah racun khususnya bagi perempuan. Hal ini karena perempuan mempunyai lebih banyak lemak tubuh (yang memproses alkohol lebih cepat daripada otot). Selain itu, perempuan juga mempunyai kadar enzim lambung, yang berperan dalam metabolisme alkohol, lebih rendah daripada laki-laki.
Solusinya: Mulailah sore Anda dengan air soda dan simpanlah anggur untuk makan malam. Dengan begitu, makanan di perut akan memperlambat penyerapan alkohol. Jika memang harus minum alkohol, bagilah takaran 1 gelas menjadi 3. Tambahkan tonik ke dalam setiap gelasnya. Dengan cara ini, Anda minum 3 gelas tetapi hanya dengan 1 takaran alkohol.