Penemuan Mayat tanpa kepala yang ditemukan pada selasa (18/11) di sekitar pantai Lingkungan Arum, Kelurahan Gilimanuk, Jembrana, akhirnya terungkap. Korban tanpa kepala dan juga kondisi tubuhnya tidak utuh lagi tersebut bernama Tri Maulana (17) asal Dusun Menceh, Desa, Panti, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP I Gusti Made Sudarma Putra, kamis (20/11) mengatakan, terungkapnya identitas korban ini, berdasarkan pengakuan paman korban yakni Awiyanto, yang datang ke Polsek Gilimanuk, untuk memastikan ciri-ciri mayat tanpa kepala tersebut dengan ciri ciri pakaian yang digunakan oleh korban penuh dengan cat. Lantaran korban sebelum menghilang sempat mengecat pot bersama dua temannya. Setelah itu, korban mandi ke pantai bertiga dengan mengenakan celana jeans dan baju singlet putih yang penuh dengan bercakan cat. “Sebenarnya korban ini menghilang sudah sejak awal bulan lalu. Pamannya ini sangat meyakini kalau mayat tanpa kepala tersebut adalah keponakannya,” katanya
Sudarma Putra mengatakan, menurut keluarga yang mencari ke sini, korban merupakan siswa SMK Al Hasan Panti yang hilang digulung ombak saat mandi di pantai Payangan bersama tiga orang temannya. Dalam peritiwa itu, dua orang dinyatakan hilang dan satu orang berhasil selamat. Satu korban yang menghilang Ahmad Rifki Ferdiansah (17), ditemukan meninggal Rabu (5/11), dua hari setelah menghilang. “ Dari tiga yang mandi di pantai itu dua hilang digulung ombak. Satu diantaranya teman korban yang hilang tersebut sudah diketemukan oleh tim SAR. Namun yang lagi satunya korban yang selamat masih trauma dan tidak bisa berbicara hingga sekarang,” jelasnya
Namun demikian, saat ini kepolisian masih belum mengizinkan jenazah korban dibawa ke Jember. Pasalnya, masih ada laporan dari NTB yang kehilangan anggota keluarga dan akan ke Jembrana untuk memastikan jenazah tanpa kepala tersebut. Akan tetapi berdasarkan ciri-ciri fisik yang dikirim kepada kepolisian, dugaan kuat jenazah tersebut bukan dari NTB. “Ciri-cirinya lebih identik dengan laporan yang dari Jember, tapi kami tunggu dulu yang dari NTB, kalau sudah datang dan memastikan baru bisa dibawa ke Jember,” ungkapnya