Operator Terbesar kedua dan keempat Indosat Ooredoo dan XL Axiata ini telah mengumumkan rencana untuk berbagi infrastruktur 4G mereka di sejumlah kota.

Indosat dan XL sudah berencana untuk berbagi jaringan 4G

Dua Operator ini akan berbagi jaringan akses radio mereka (RANs) di Banjarmasin, Banyumas, Batam dan Surakarta.

Seperti yang dilansir mobileworldlive.com yang ditulis oleh Joseph Waring. Dua operator yang telah membahas Network Sharing selama 2 Tahun ini mengatakan mereka berencana memperluas Jaringan 4G untuk kota-kota lain yang mendukung Ekonomi Digital di Indonesia. Mereka juga menjelaskan ini bertujuan untuk memperluas kemitraan untuk menyertakan berbagi jaringan inti.

Menteri telekomunikasi negara itu mendesak operator di awal bulan untuk berbagi infrastruktur jaringan untuk membuat industri lebih efisien dan berkelanjutan.

Menteri Rudiantara juga mengancam akan mencabut “beberapa” lisensi seluler di negara itu kecuali operator menggabungkan atau meningkatkan upaya mereka dalam membangun jaringan berkecepatan tinggi.

CEO dan presiden Indosat Alexander Rusli mengatakan kerjasama ini akan memungkinkan untuk menawarkan layanan yang lebih baik dengan menyediakan cakupan 4G yang lebih luas serta mendukung program pemerintah untuk membangun ekonomi digital. “Melalui inisiatif ini kami juga mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi impor dalam mata uang asing serta memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih efisien,” kata Rusli.

Presiden Direktur XL Dian Siswarini mengatakan “penggunaan infrastruktur bersama akan meningkatkan efisiensi operasional dan membawa manfaat bagi pelanggan kami”.

Indosat memiliki 21% koneksi seluler, sementara XL memiliki 12%, menurut GSMA Intelligence.

Indosat, yang memiliki sekitar 2,1 juta sambungan 4G, meluncurkan layanan LTE di bawah merek 4Gplus di 20 kota pada bulan November dan direncanakan mencapai 35 kota pada akhir tahun.

XL mengatakan pada bulan November itu diharapkan untuk menawarkan 4G di setidaknya 36 kota pada akhir tahun. XL memiliki hampir 3,2 juta sambungan 4G pada akhir 2015, menurut GSMA Intelligence.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More