Mekepung termasuk tradisi olah raga bagi masyarakat kabupaten Jembrana di Bali. Tradisi ini adalah tradisi yang sangat menarik karena merupakan tradisi adu balap kerbau. Hampir sama dengan tradisi karapan sapi yang ada di Madura. Hanya saja di Jembrana Bali yang digunakan adalah hewan kerbau bukan sapi. Sapi adalah hewan yang disucikan oleh masyarakat Bali.
Nama Mekepung berasal dari bahasa bali “Kepung” yang dalam bahasa Indonesianya berarti mengejar dan Mekepung artinya Kejar-kejaran. Tradisi Makepung di Jembrana Bali merupakan tradisi lomba pacu kerbau yang sudah lama melekat di masyarakat Jembrana Bali. Awalnya, tradisi ini hanyalah semacam permainan bagi petani Jembrana Bali diselasela kegiatan membajak.
Awalnya, Makepung adalah adu kekuatan kerbau dalam menarik bajak sawah di Jembrana. Namun seiring waktu berlalu, tradisi inipun banyak diikuti oleh petani lain yang ada di desa sekitar seperti desa Tegalcangkring, desa Yehembang, desa Dlod Berawah, desa Banyubiru dan desa lainnya. Dan karena berawal dari kegiatan di sawah, Makepung pun awalnya merupakan adu balap kerbau yang arenanya adalah area sawah dengan tanah berlumpur sebagai tracknya.
Namun kini Mekepung tidak hanya diikuti oleh kalangan petani saja, melainkan sudah menjadi tradisi tersendiri bagi masyarakat Jembrana Bali dan mampu menarik wisatawan untuk ikut menyaksikannya. Dan karena mulai banyak peminat inilah, Mekepung Jembrana sekarang dijadikan agenda tahunan wisata di Bali yang dikelola secara professional.
Jika kalian berminat untuk menonton tradisi mekepung yang super seru ini, kalian harus datang pagi-pagi karena Mekepung dilaksanakan sekitar jam 07.30 WITA.
Jadwal Mekepung Jembrana 2018
- Minggu, 15 Juli: Sirkuit Desa Delodberawah
- Minggu, 29 Juli: Sanghyang Cerik, Sirkuit Desa Tuwed
- Minggu, 12 Agustus: Mertasari. Sirkuit Loloan Timur (Bupati Cup)
- Minggu, 26 Agustus: Awen, Lelateng Sirkuit
- Minggu, 9 September: Sirkuit Desa Delodberawah
- Minggu, 23 September: Sirkuit Desa Kaliakah
- Minggu, 7 Oktober: Mertasari. Sirkuit Loloan Timur
- Minggu, 21 Oktober: Pangkung Dalem, Sirkuit Desa Kaliakah
- Minggu, 4 November: Sirkuit Desa Delodberawah
- Minggu, 18 November: Sanghyang Cerik, Sirkuit Desa Tuwed (Jembrana Cup – FINAL)