Imadenews.com-I Made Ria Dita (33) alias Gablor, lelaki pengangguran asal Banjar Kaleran, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali yang beberapa waktu lalu kepergok selingkuh dengan Ni Komang Mei Lina Susanti (20) di kamar kos saat jajaran Polsek Mendoyo melakukan operasi yustisi, kembali bermasalah.
Lelaki berkulit agak gelap tersebut tega menganiaya Ni Komang Mei Linas Susanti, selingkuhannya asal Banjar Yehsatang, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana karena tidak terima selingkuhannya itu bekerja sebagai pelayan kafe di Desa Delod Berawah, Mendoyo.
“Sebenarnya kejadian penganiayaan tersebut terjadi Sabtu (24/10) malam lalu di kafe Laros Sari, Delod Berawah. Tapi hingga saat ini kami masih melakukan pengejaran terhadap pelaku karena pelaku melarikan diri,” terang Kanit Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Komang Muliadnyana, Senin (26/10) siang di Jembrana.
Menurut Muliadnyana, peristiwa penganiayaan tersebut bermula dari kedatangan pelaku ke kafe Loros Sari yang berlokasi di Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
Saat masuk ke dalam kafe, pelaku terkejut melihat selingkuhannya (korban) sedang melayani tamu minum. Sehingga pelaku langsung menjambak rambut korban dan menempeleng pipi korban serta menyeret korban keluar kafe untuk diajak pulang ke kos.
“Saat itulah terjadi keributan karena korban tidak mau diajak pulang, saat itu pelaku membawa pisau. Takut terjadi sesuatu, korban kemudian merebut pisau dari tangan pelaku dan menyerahkannya kepada pemilik kafe,” ujar Muliadnyana.
Sayangnya, pelaku kembali berhasil merebut pisau tersebut dari tangan pemilik kafe. Namun korban kembali berusaha merebut pisau dari tangan pelaku sehingga tiga jari tangan kanan korban terluka. Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan korban ke Polsek Mendoyo.
“Kami masih melakukan lidik terkait keberadaan pelaku. Hingga saat ini keberadaan pelaku masih belum kita ketahui, tapi kami sudah mengerahkan beberapa anggota untuk melacak keberadaannya. Korban juga sudah kami mintakan visum,” pungkas Muliadnyana.
Sementara itu sejumlah cewek kafe yang bekerja di kafe Laros Sari dimintai keterangan membenarkan kejadian tersebut. Namun menurut mereka, korban bukan bekerja di kafe tersebut. Melainkan barui rencana untuk bekerja di kafe itu.(MD1)