Home Berita Satgas Komnas PA dan Tim PPA Polres Jembrana Gerilya ke Sekolah-Sekolah

Satgas Komnas PA dan Tim PPA Polres Jembrana Gerilya ke Sekolah-Sekolah

by imadenews

Imadenews.com- Kasus pelecehan sexual dan persetubuhan terhadap nak dibawah dibawah umur belakangan ini cukup banyak terjadi di Jembrana. Terbukti banyaknya kasus sexual yang menjadikan anak dibawah umur sebagai korbannya ditangani Polres Jembrana.20151006_114336_resized_lfsald
Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, seorang oknum guru yang telah beristri dan memiliki tiga anak tega menyetubuhi siswinya berulang kali. Selain itu juga adanya indikasi terjadinya kasus human trafficking.

Kondisi ini membuat Satgas/Tim Reaksi Cepat (TRC) Komnas Perlindungan Anak (PA), Naumi bersama Tim Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jembrana dan relawan bergerilya ke sekolah-sekolah, Selasa (6/10/2015).

Tim mengunjungi Paud Cemara Kasih, SDN 2 Pengambengan dan SMPN 6 Negara.
Tim selain memberikan pemahaman tentang pencegahan dini terhadap pelecehan seks juga menyuarakan gerakan stop kekerasan terhadap anak, menyusul pasca kejadian pembunuhan Angeline, kasus pembunuhan sadis ibu dan anak di Papua Barat dan bocah dibunuh dan diperkosa pasca diculik dan ditaruh dalam kardus di Jakarta dan sejumlah kasus kekerasan terhadap anak lainnya belakangan ini.

“Kekerasan terhadap anak, demikian juga human trafficking bisa berawal dari kemiskinan yang terjadi, jadi kita harus mulai bergerak bersama-sama untuk membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan. Kepedulian pada sesama juga harus ditingkatkan. Harus dilakukan revolusi mental,” jelas Naumi.

Bahkan di sekolah  Naumi meminta bagi siswa bersikap jujur dan bagi yang suka bolos sekolah tidak bolos lagi dan berusaha meningkatkan prestasinya.

Sementara ketika kunjungan ke SMPN 6 Negara, Kepala Sekolah Wayan Diadnya mengatakan terkait dengan salah seorang gurunya yang juga Wakabid Kurikulum yang terjarat kasus persetubuhan terhadap siswinya, pihaknya menyerahkan sepenuhnya dengan proses hukum kepada pihak kepolisian.

Demikian juga keputusan dari Bupati karena sudah ditangani inspektorat. Terkait siswinya yang menjadi korban sejak kasus tersebut tidak pernah sekolah dan orang tuanya mengatakan akan dipindahkan ke sekolah lain.

“Kami tidak menyangka, karena guru kami itu sangat disiplin dan loyal pada sekolah,” jelasnya.

Naumi berharap kejadian seperti itu tidak terjadi lagi. Dengan melakukan berbagai pembenahan intern dan ekstern.
Sementara itu Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan yang bertemu dengan Satgas Komnas PA Selasa siang menyambut baik beberapa program untuk kepentingan dan kemajuan anak-anak di Jembrana, salah satunya program Jembrana menuju kota ramah anak dan rumah baca.(MD1)

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More