Home Jembrana Video Pungli Beredar Di Pengambengan Jembrana

Video Pungli Beredar Di Pengambengan Jembrana

by imadenews
Video Pungli Beredar Di Pengambengan Jembrana

Video Pungli Beredar Di Pengambengan Jembrana

Video Pungli Beredar Di Pengambengan Jembrana – Aksi pungutan liar uang yang dilakukan kepala dusun atau prebekel di Pengambengan, Kabupaten Jembrana Bali, tersebar luas melalui video. Aksi yang nampak meminta uang dan memasukkan uang ke dalam saku celananya dengan durasi 51 menit itu direkam melalui ponsel salah satu warganya yang sudah tidak tahan dengan cara-cara Kepala dusunnya melakukan pungli dalam mengurus segala surat-surat kependudukan warganya.

Seperti yang dilansir merdeka.com Perbekel Pengambengan yang bernama Samsul Anam ini harus menelan pil pahit dan siap-siap berperkara dengan hukum. Hal ini karena aksi pungli yang kerap dilakukannya kepada warganya sendiri, terekam kamera video dan akan diserahkan ke pihak berwajib.

Dalam rekaman video tersebut, perbekel ini masih mengenakan seragam dinasnya sedang menandatangani surat-surat yang diajukan oleh warganya di ruangan perbekel. Setelah lembar demi lembar surat tersebut telah ditandatangani oleh perbekel, terlihat jelas perbekel meminta sejumlah uang sebagai biaya administrasi kepada warga tersebut.

Demikian halnya saat warga tersebut menyerahkan uang dan dihitung oleh perbekel serta memasukkannya ke dalam saku celana juga terlihat dalam rekaman video tersebut.

Kalau dia minta sekadar biaya administrasi, saya tidak masalah. Tapi punggutan itu harus jelas, berapa sebenarnya biaya administrasi dan apakah masuk kas desa, serta harus ada bukti kuitasi sebagai bukti pembayaran,” ujar salah seorang warga yang merekam aksi pungli perbekel tersebut, ditemui Rabu (12/11). Gerah dengan sikap Samsul Anam ini, seorang warga kemudian merekam ulah perbekel ini dengan ponselnya.

Video pungli Perbekel Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana tersebut direkam Senin (10/11) lalu, saat salah seorang warga membuat surat turun waris karena akan menjual tanahnya di wilayah Pengambengan Negara. Surat sudah sempat diajukannya ke Kantor Camat Negara, namun karena perlu tanda tangan Perbekel sehingga dia diantar warga lainnya ke Kantor Desa Pengambengan.

Untuk mendapatkan tanda tangan, Samsul Anam meminta uang Rp 200 ribu kepada warga tersebut dengan nada agak arogan. Namun, karena warga tersebut sangat memerlukan tanda tangan perbekel, terpaksa menyanggupi permintaan perbekel untuk membayar.

“Tapi waktu itu saya hanya bawa uang Rp 100 ribu, tapi saya utang lagi separo dan perbekel menyanggupinya,” ujar warga tersebut yan enggan disebutkan namanya.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More